ACEH BARAT : Pemerintah Kabupaten Aceh Barat melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) bersama sejumlah dinas terkait melakukan survei lokasi untuk pembangunan Museum Budaya Aceh Barat. Museum ini dirancang sebagai pusat pelestarian artefak, dokumen sejarah, dan benda-benda bernilai budaya tinggi yang mencerminkan kekayaan warisan Bumi Teuku Umar.
Kepala Disdikbud Aceh Barat, DR. Husensah, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa pembangunan museum ini merupakan tindak lanjut dari arahan Bupati Aceh Barat, Tarmizi, SP., MM., yang menekankan pentingnya percepatan penyediaan lokasi strategis untuk pembangunan museum budaya.
Hari ini kami bersama tim dari Dinas PUPR, BPKD, dan Pertanahan melakukan survei lokasi di Desa Pasi Pinang, Kecamatan Meureubo, tepatnya di sekitar gedung GOS. Lokasi ini menjadi salah satu opsi utama untuk pembangunan museum budaya,” ujar DR. Husensah.
Museum budaya ini direncanakan akan didanai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, sementara pemerintah daerah bertanggung jawab atas penyediaan lahan. Husensah menegaskan bahwa lokasi museum harus mudah diakses masyarakat, memiliki fasilitas parkir yang memadai, serta bangunan yang menggabungkan unsur modern dan tradisional Melayu dengan memperhatikan aspek keamanan, kenyamanan, dan estetika.
Museum tersebut akan dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti ruang penyimpanan, ruang perawatan, dan area interaktif bagi pengunjung. Menurut Husensah, keberadaan museum budaya sangat penting untuk memperkenalkan kekayaan sejarah dan budaya Aceh Barat kepada wisatawan domestik maupun mancanegara.
Kabupaten Aceh Barat memiliki warisan budaya yang luar biasa, namun hingga kini belum memiliki museum budaya sendiri. Ini menjadi tantangan dalam mempromosikan identitas budaya kita,” ungkapnya.
Survei ini merupakan langkah awal dari serangkaian proses yang akan dilaksanakan. Pemerintah berharap pembangunan museum dapat segera direalisasikan dalam waktu dekat.
Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung penuh pembangunan museum ini. Ini bukan sekadar proyek fisik, tetapi tonggak sejarah bagi Aceh Barat,” tutup Husensah.
Tim Intelijennews.