INTELIJENNEWS.COM, MAKASSAR – Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Maluku Papua (Sulampua), Darwisman membeberkan komposisi kredit per sektor ekonomi di Sulawesi Selatan.
Dari 10 sektor ekonomi, ‘Perdagangan Besar dan Eceran’ menempati posisi teratas dengan total nilai kredit Rp 36,07 Triliun, disusul oleh ‘Kepemilikan Peralatan Rumah Tangga Lainnya’ sebesar Rp 25,84 Triliun.
“Kepemilikan peralatan rumah tangga lainnya ini termasuk Perabot, kredit pembelian perabot, Tv kulkas, apalagi menjelang hari raya, pasti naik,” ujar Darwisman dalam konferensi pers di Sosial Barn Coffe, Senin (21/3/2023).
Di posisi ketiga ada kredit ‘Lainnya’ sebesar 14,93 Triliun. “Lainnya ini biasanya kredit-kredit ASN, kredit konsumtif ASN,” singkatnya.
Sebagai negara yang salah-satu sektor tulang punggungnya adalah pertanian, kredit ‘Pertanian, Perburuan dan Kehutanan’ malah berada di posisi keempat dengan nilai kredit sebesar Rp10,72 Triliun.
Menurut Darwisman ini menjadi salah-satu pekerjaan rumah bagi para stakeholder terkait termasuk OJK itu sendiri.
Di posisi selanjutnya ada Konstruksi Rp5,20 Triliun, Industri Pengolahan Rp6,12 Triliun, Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum Rp3,29 Triliun, Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan Rp3,56 Triliun.
Dan terakhir yang cukup mengejutkan adalah kredit untuk perumahan alias Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan berada di posisi buncit alias terendah yaitu Rp2,70 Triliun.
Hal ini kata Darwisman menjadi tantangan dari OJK dan juga Real Estate Indonesia (REI) Sulsel.
REI Sulsel kata Darwisman juga sudah menargetkan pembangunan rumah unit baru sebanyak 25 ribu unit di tahun 2023 ini demi menggenjot sektor perumahan dan sejenisnya.
“Mudah mudahan ini bisa tercapai dan nanti kita bisa bersinergi dengan perbankan dan REI, OJK agar bisa tercapai mudah mudahan share kredit real estate, jasa perumahan akan meningkat,” tutupnya.
Penulis : Al Fath
