LOMBOK TENGAH-NTB, IntelijenNews.com., – Aksi demonstrasi digelar oleh warga Desa Aik Darek, Kecamatan Batu Kliang Utara, Lombok Tengah, NTB, pada Selasa (15/04/2025). Massa yang tergabung dalam Forum Pemuda Peduli Demokrasi menuntut pembatalan susunan Panitia Pengganti Antar Waktu (PAW) Desa Aik Darek, yang dinilai tidak kredibel dan tidak mewakili aspirasi masyarakat.
Hidayatullah dan Haji Zaenudin, massa aksi mendesak Camat Batu Kliang Utara (H. Muhammad Sukri), Penjabat Kepala Desa (H. Muhammad Subli)**, dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) untuk:
1. Membatalkan seluruh struktur PAW yang dinilai tidak dipilih secara partisipatif oleh warga.
2. Menolak H. Mujahidin (Sekretaris Desa) sebagai Ketua PAW karena dianggap tidak netral dan tidak kredibel.
Aksi berlangsung tertib, namun sempat memicu ketegangan. Untuk mencegah gangguan lalu lintas dan kericuhan, massa akhirnya diarahkan masuk ke Balai Desa Aik Darek untuk berdialog dengan perwakilan pemerintah desa dan pihak keamanan.
Dalam dialog, Camat Batu Kliang Utara, H. Muhammad Sukri, bersumpah bahwa nama-nama dalam PAW murni hasil usulan warga.
*”Demi Allah, saya tidak ikut campur dalam pemilihan panitia ini. Nama-nama yang ada sudah dipilih oleh masyarakat sendiri,”* tegasnya di hadapan massa.
Sementara itu, **Pj. Kepala Desa, H. Muhammad Subli**, mempertanyakan representasi massa aksi yang hanya **50 orang**, sementara total penduduk Desa Aik Darek mencapai **17.000 jiwa**.
*”Apakah 50 orang ini sudah bisa mewakili seluruh warga desa?”* tanyanya retoris.
Kesepakatan Akhir: PAW Tidak Bubar, Tapi Reshuffle!
Setelah perdebatan alot, disepakati bahwa:
PAW tidak dibubarkan, tetapi susunan pengurus akan dirombak (reshuffle) untuk memenuhi aspirasi warga.
H. Mujahidin (Sekdes) mengundurkan diri sebagai Ketua PAW.
“Hari ini saya mundur dari panitia PAW. Silakan warga tentukan penggantinya,”* ujarnya, disambut tepuk tangan riuh massa.
Aksi ini diawasi ketat oleh aparat keamanan untuk mencegah eskalasi konflik. Warga berharap proses PAW berikutnya benar-benar transparan dan melibatkan partisipasi publik.
(Kontributor : H.M/ANS)